Presidium alumni aksi 212 akan kembali melakukan aksi 287 yang mana aksi itu adalah mengambil tanggan 28 bulan 7 tahun 2017 yang mana mereka akan memprotes Peraturan Pemerinth Pengganti Undang undang(perpu)no 2 tahun 2017
Terkait dengan hal itu polisi sudah menyiapkan pengamanan di sekitar bundaran patung arjuna wiwaha atau biasa disebut patung kuda, dari pantauan jumat 28 7 2017 polisi tampak bersiaga di sekitar lokasi tersebut dan ada dua mobil water canon yang disiagakan tepatnya di silang monas, selain itu ada 4 mobil baracuda yang berkeliling di sekitar bundaran tersebut, sejumlah aparat kepolisian juga bersiap berjaga di sekitar silang monas, dan juga kawat duri sudah dipersiapkan
Namun belum terlihat aksi massa yang melintas di area lokasi, salah satu pos untuk peserta aksi yang bertuliskan Persatuan Muslim Indonesia (Parmusi) sudah berdiri di depan kantor kedutaan besar amerika serikat jalan merdeka selatan, Dari dalam area Monas juga disiapkan mobil pemadam kebakaran
Polisi menghimbau massa untuk tertib dalam menyampaikan aksinya hal itu disampaikan oleh Kabid humas polda metro jaya Kombes Argo Yuwono kepada reporter detik com jumat 28 july 2017, massa juga dimbau supaya tidak mengganggu kepentingan umum masyarakat lainya, informasi tersebut saya baca di portal berita detik com
Kabarnya massa peserta aksi tersebut akan melakukan long march setelah sholat Jumat dari masjid istiqlal, dengan tujuan ingin memprotes perpu tentang ormas yang dianggap sebagai organisasi radikal, yang dianggap mengganggu stabilitas nasional, dan tentu diharapkan aksi tersebut juga bisa berlangsung damai tanpa keributan seperti yang pernah mereka lakukan pada aksi 212 beberapa bulan lalu terkait dengan tuntutan hukum buat penista agama
Mungkin dalam kasus ini akan ada perbedaan pandangan dalam menyikapi perkembangan ormas islam yang mana memang sebagian besar penduduk indonesia adalah muslim sehingga wajar jika ada organisasi islam yang mereka berjuang dengan menggunakan nama agama untuk menjadi bagian dari rakyat indonesia, sehingga jika dianggap peraturan pemerintah seakan membelenggu mereka untuk berjuang demi menujunjung tinggi agama mereka tersendat dan terkendala
Sementara sebagai pemerintah mereka beranggapan apapun yang dianggap akan mengganggu stabilitas nasional maka akan ditindak tegas demi tercapainya pemerintahan yang kuat, dan ini mungkin sudah masuk wilayah politik juga sebab perjuangan ormas islam atas ketidakadilan terhadap kebijakan pemerintah akan dianggap mengganggu kestabilan keamanan nasional
Sebagai rakyat jelata dan awam hanya bisa membaca berita dan perkembangan peta politik negri ini yang memang kadang merasa ada yang janggal dengan kejadian yang terjadi, seperti kasus ulama besar yang heboh karena dituduh melakukan pornografi chat, tapi dalam kasus itu tidak diketahui siapa yang menyebar pesan chat tersebut, sehingga masih belum terbukti benar bahwa itu adalah asli kelakuan dari ulama tersebut karena memang ia sangat vokal dalam memperjuangkan agama untuk kepentingan negara, ditambah lagi kasus penyiraman air keras yang dialami ptinggi kpk yang sampai saat ini belum diketahui pelakunya dan justru ada seakan upaya menjatuhkan kpk sebagai lemabaga anti korupsi, dan juga kasus penusukan ahli IT yang pernah menyampaikan soal chat ulama yang terdakwa melakukan chat pornografi seakan memberikan sinyal bahwa memang ada peran untuk menjatuhkan yang membawa nama agama dalam perjuanganya
Dimanapun dan agama apapun melakukan teror adalah perbuatan yang tidak dibenarkan, tapi mungkin ini kondisi jaman akhir dimana banyak orang beragama tapi tidak bisa menjalankan agama sesuai dengan ajaran agamanya, tapi justru mencoreng dan membuat nama agama menjadi rusa
Atau justru sebenarnya ada propaganda untuk menjatuhkan islam yang sekarang ini tumbuh besar di dunia, dengan berbagai macam cara supaya tidak lagi dianggap sebagai agama yang benar, isis yang mengatasnamakan islam bisa jadi mereka hanya boneka yang dibuat untuk menjatuhkan nama islam oleh segelintir orang yang sebenarnya membenci islam dan tidak meyakini akan hari akhirat
0 comments:
Post a Comment